Wali Kota Fairid Naparin Salurkan Bantuan Untuk Korban Kebakaran di Puntun

Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin saat menyerahkan bantuan untuk korban kebakaran di Jalan Rindang Banua. (Foto : Ist/Lembar Fakta).

PALANGKA RAYA, Lembarfakta.com – Api yang melalap kawasan Puntun, Kelurahan Pahandut, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah pada Sabtu (21/6) dini hari lalu meninggalkan cerita kelam untuk para korban yang tempat tinggalnya ludes terbakar.

Sebagai bentuk keprihatinan Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin turun langsung meninjau ke lokasi sekaligus menyerahkan bantuan berupa paket sembako kepada korban yang masih termangu di antara puing-puing sisa kebakaran.

“Dari laporan yang kami terima, terdapat 20 kepala keluarga yang terdampak,” katanya kemarin.

Musibah ini mengguncang dua RT sekaligus yang memporak-porandakan 15 rumah yang ludes dilalap si jago merah dan hanya beberapa yang mengalami kerusakan sedang dan ringan.

Melalui Dinas Sosial Pemerintah Kota Palangka Raya menggelontorkan bantuan logistik seperti sembako, peralatan kebersihan, hingga kebutuhan balita.

Yang menarik perhatian adalah skema bantuan uang tunai yang disesuaikan dengan tingkat kerusakan. Rumah yang terbakar habis mendapat Rp 12 juta, rusak sedang Rp 7 juta, dan rusak ringan Rp 5 juta. Total dana yang dikucurkan mencapai ratusan juta rupiah.

“Verifikasi sudah mulai dilakukan agar proses pencairan bantuan bisa segera terealisasi,” ujar Fairid. Ia ingin meringankan beban warga, terutama untuk kebutuhan mendesak pasca-kebakaran.

Fairid menduga kuat penyebab kebakaran ini adalah korsleting listrik akibat beban daya berlebih pada salah satu rumah warga yang menjadi pemicu.

Fairid pun langsung menginstruksikan para camat dan lurah untuk gencar memberikan edukasi kepada masyarakat.

“Saya telah instruksikan camat dan lurah agar terus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya korsleting listrik. Ini penting agar kejadian serupa tidak terulang,” tegasnya.

Di balik musibah ini, solidaritas pun mengalir seperti dari Organisasi sosial dan komunitas, hingga warga sekitar yang bergotong-royong memberikan bantuan. Fairid mengapresiasi kepedulian yang mengalir tanpa diminta itu.

Kebakaran Puntun menjadi pengingat bahwa ancaman korsleting listrik masih mengintai. Edukasi dan kewaspadaan menjadi kunci agar tragedi serupa tak terulang lagi. (afr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *