Impian Umroh Berujung Nestapa, 27 Warga Kotim Tertipu Hampir Rp 1 Miliar
Kotawaringin Timur, Lembarfakta.com – Puluhan warga Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah harus gigit jari setelah impian menunaikan ibadah umroh kandas. Mereka menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh oknum karyawan travel umroh asal Banjarmasin dengan total kerugian mencapai hampir Rp 1 miliar.
Tidak kurang dari 27 calon jamaah umroh harus menelan pil pahit setelah tertipu oleh oknum karyawan travel dengan kerugian yang mencapai hampir Rp 1 miliar.
Pada Kamis malam (14/8/2025), dengan langkah gontai dan hati yang hancur, mereka berbondong-bondong mendatangi Polres Kotawaringin Timur untuk melaporkan kasus penipuan yang menimpa mereka.
Kisah kelam ini bermula dari seorang pria berinisial Y, warga Kalimantan Selatan, datang dengan janji-janji manis menawarkan paket perjalanan umroh yang terkesan menarik kepada masyarakat setempat dengan tarif Rp 35 juta per jamaah.
Untuk meyakinkan calon jamaah, pelaku tidak tanggung-tanggung. Ia memberikan perlengkapan umroh lengkap berupa pakaian, tas, dan koper yang membuat para korban semakin yakin akan keaslian program yang ditawarkan.
“Kami sangat percaya karena dia memberikan perlengkapan lengkap. Siapa sangka ini semua hanya kedok,” tutur Ahmad Anshori, salah satu korban.
Namun, harapan para jamaah mulai pudar ketika jadwal pemberangkatan yang dijanjikan terus mengalami pembatalan. Berbagai alasan dikemukakan oleh pelaku untuk menunda keberangkatan, termasuk jadwal terakhir yang seharusnya dilaksanakan pada 9 Agustus 2025 lalu.
Kecurigaan para korban semakin menguat ketika pembatalan demi pembatalan terus terjadi. Mereka kemudian berinisiatif menghubungi langsung perusahaan travel yang berkantor di Banjarmasin itu.
Fakta mengejutkan pun terungkap. Ternyata, nama-nama calon jamaah yang telah menyetorkan uang kepada pelaku sama sekali tidak pernah didaftarkan ke perusahaan travel. Lebih miris lagi, uang sebesar Rp 35 juta yang diserahkan setiap korban tidak pernah sampai ke perusahaan travel.
“Perusahaan travel umrohnya memang resmi, tapi karyawan ini tidak pernah mendaftarkan kami. Uang setoran yang kami berikan tidak sampai ke perusahaan travel karena ternyata dipakai untuk kepentingan pribadinya,” ungkap Ahmad Anshori dengan nada getir.
Kekecewaan mendalam terpancar dari wajah para korban. Uang Rp 35 juta yang mereka kumpulkan dengan susah payah, ada yang bahkan harus menjual aset berharga, kini lenyap begitu saja.
Dalam perkembangan menggembirakan, pelaku akhirnya menyerahkan diri setelah aksi penipuannya terbongkar. Ia bahkan dihadirkan saat para korban membuat laporan polisi di Polres Kotawaringin Timur.
Para korban kini menaruh harapan besar agar uang yang telah mereka serahkan dapat dikembalikan. Namun, jika hal tersebut tidak memungkinkan, mereka meminta pihak kepolisian untuk memproses pelaku secara hukum agar mempertanggungjawabkan perbuatannya. (fr)