Derita Berkepanjangan Berakhir Tragis di Samba Danum Katingan

Helmica, perempuan 32 tahun, ditemukan tewas gantung diri setelah 8 tahun berjuang melawan komplikasi penyakit.

KATINGAN, Lembarfakta.com – Di sebuah rumah sederhana yang berlokasi di Jalan SMA RT 004, Desa Samba Danum terjadi sebuah tragedi memilukan, Helmica, putri berusia 32 tahun yang telah delapan tahun bergulat dengan penyakit komplikasi, memilih mengakhiri penderitaannya dengan cara yang tak pernah dibayangkan keluarga.

Tragedi dimulai ketika Helmica, seperti biasa, meminta ibunya Aio (69) untuk memijatnya. Keluhan sakit yang sama, sesak napas yang kian menyiksa, dan rasa nyeri yang tak kunjung reda. Setelah dipijat, perempuan itu pamit hendak buang air kecil di rumah depan yang kosong.

Namun menunggu terasa lebih lama dari biasanya. Firasat tak baik menyelinap di hati Aio. Langkahnya tergesa menuju rumah kosong itu. Pemandangan yang ditemuinya sungguh di luar dugaan, putrinya tergantung tak bernyawa dengan tali bekas ayunan melilit leher.

“Saat itu sekitar pukul 09.00 WIB. Ibu korban langsung berteriak memanggil bantuan,” kata Brigadir Polisi Adi Rahim, Pelaksana Tugas Kepala Subseksi Penmas Satuan Humas Polres Katingan, saat dikonfirmasi, Minggu. (10/8/2025).

Sioi (53), kakak Helmica, segera berlari mendengar teriakan Aio. Bersama-sama, mereka menurunkan tubuh Helmica yang sudah tak bernyawa. Delapan tahun perjuangan melawan diabetes, sesak napas, dan penyakit jantung, akhirnya berakhir dengan cara yang tak pernah mereka bayangkan.

Kapolres Katingan AKBP Candra Ismawanto membenarkan kejadian ini. Tim dari Polsek Katingan Tengah langsung menuju lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan mencatat keterangan saksi.

“Dari keterangan keluarga dan saksi, korban memang sudah lama menderita penyakit komplikasi seperti diabetes, sesak napas, dan jantung. Kondisi ini sudah berlangsung kurang lebih delapan tahun,” jelas Bripka Adi Rahim.

Penyakit yang tak kunjung sembuh diduga menjadi pemicu depresi berkepanjangan yang dialami Helmica. Beban fisik dan mental yang terus menumpuk, akhirnya membuatnya memilih jalan yang tak bisa diulang kembali.

Jenazah Helmica telah dievakuasi untuk pemeriksaan lebih lanjut, meskipun dugaan sementara mengarah pada kasus bunuh diri. Polisi masih melanjutkan penyelidikan untuk memastikan tidak ada unsur pidana dalam kasus ini.

Tragedi di Desa Samba Danum ini kembali mengingatkan pentingnya dukungan psikologis bagi penderita penyakit kronis.

Perjuangan melawan penyakit tidak hanya membutuhkan pengobatan medis, tetapi juga kekuatan mental dan dukungan keluarga yang konsisten. (bn)

 

Catatan :
Jika Anda atau orang terdekat mengalami tekanan mental atau pikiran untuk menyakiti diri sendiri, segera hubungi layanan konseling atau professional kesehatan mental terdekat. Ingat, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *